Tujuan
Remaja memiliki gaya hidup dan konsep ’gaul’ yang berbeda dengan dunia ini. kalian dapat mangambil sisi positif dari postingan saya kali ini mari nyimak
Inspirasi
Aduh bo’! keren banget nich baju. Ntar shoping ah, cari model baju
yang kayak gini, pasti aq keren abiz dech!” ujar Sasa suatu hari ketika
ngeliatin majalah mode terbaru.
Eh Sel! Kamu mo pake baju kayak gituan? Yang sekadar menuhin
syarat BMR (Busana Minimum Regional)! Ih kayak suku Asmat aja. Malu lagi
masak keliatan pusernya kayak Britney Spears!”, kata Donna temen Sasa
menimpali.
Kamu tu ya sukanya usil deh! EGP orang mo bilang apa, yang
penting kan aku suka. Lagian heran dech di jaman kaya’ gini masih ada
aja orang kolot kaya’ kamu. Model baju ginikan lagi ngetren, gaul gitu
lho!”, jawab Sasa ga’ mau kalah.
Itulah sekelumit gambaran gaya hidup remaja masa kini. Kata orang
sih “gaul punya”. Gaul diartikan harus mengikuti arus zaman ato
ngikuti trend. Walhasil, gaul identik dengan tindik giwang di alis,
hidung, lidah hingga puser. Gaul berarti harus berpakaian ketat,
terbuka, n’ seksi. Gaul identik dengan gaya hidup hedonis, materialistis
dan konsumtif. Ngomongnya pake bahasa gaul n’ nongkrongnya pun kudu di
mall, kafe gaul atau clubbing sambil ngerokok black menthol, bahkan
tidak sedikit yang mulai coba-coba narkoba. Gaul identik dengan dandanan
fungky, ga’ pernah ketinggalan mode alias slalu ngikut trend yang lagi
in.

Masa Remaja Yang Penuh Gejolak
Masa remaja merupakan masa-masa yang penuh dengan gejolak.

Masa
remaja juga rentan dengan berbagai permasalahan yang cukup kompleks
dan pelik. Karena di masa inilah seseorang bertumbuh dan menjalani saat
mencari jati diri untuk membentuk karakter kepribadian. Masa ini juga
seringkali disebut sebagai masa transisi seseorang dari masa
kanak-kanak menuju dewasa. Sehingga, seringkali sifat kekanak – kanakan
masih melekat dan pertimbangan kedewasaanpun belum sepenuhnya
terbentuk. Masa remaja diawali oleh datangnya pubertas, yaitu proses
bertahap yang mengubah kondisi fisik dan psikologis seorang anak
menjadi seorang dewasa. Pada saat ini terjadi peningkatan dorongan seks
sebagai akibat perubahan hormonal. Selain itu, karakteristik seks
primer dan sekunder menjadi matang sehingga memampukan seseorang untuk
bereproduksi (Steinberg, 2002). Continue reading
→
Kehidupan Di Masa Sekarang

Kemajuan
teknologi telah merambah ke pelosok-pelosok negeri . Satelit atau
parabola yang dapat menangkap banyak channel-channel televisi , mulai
dari ujung timur sampai dengan ujung barat. Internet sudah mulai
memasuki di kafe-kafe, di warung-warung bahkan di rumah-rumah. Banyak
hal positif yang dapat kita ambil dari merebaknya internet tersebut.
Namun, tidak sedikit hal-hal negatif yang akan memperngaruhi kehidupan
masyarakat, terutama kalangan remaja.
Di samping itu maraknya
sinetron-sinetron dan film-film layar lebar yang mengupas tentang
kehidupan remaja turut pula memberikan andil yang besar terhadap
perkembangan remaja dewasa ini. Hal itu disebabkan karena keingintahuan
mereka yang sangat tinggi terhadap apa yang mereka lihat. Karena
itulah mereka cenderung ingin mengikuti apa yang mereka lihat di
televisi, film, dan internet. Padahal yang mereka lihat tidak lain
adalah film-film orang dewasa, yang kebanyakan mengajarkan untuk
mengkonsumsi narkoba, rokok, pergi ke diskotik, meminum minuman
beralkohol, pulang sampai larut malam dan lain sebagainya.
Kita dapat melihat dengan jelas bagaimana kehidupan remaja Indonesia
sekarang. Kehidupan remaja Indonesia sekarang sangat berbeda dengan
kehidupan remaja pada masa lalu. Kalau orang-orang tua kita mengatakan
bahwa dahulu ketika remaja mereka masih tahu bertata krama dan bersopan
santun kepada kedua orangtuanya dan kepada orang lain yang lebih tua
maka hal itu sudah banyak yang bergeser.
Pergaulan Remaja Masa Kini

Banyak
yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah
dibanding pada masa-masa sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih
mampu berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa
sembunyi-sembunyi dan malu seperti dulu. Sudah lumrah saat ini kita
melihat remaja mengungkapkan kemarahan, sedih dan kegembiraanya dengan
kata-kata yang terucap secara langsung, Teman Baiktanpa basa-basi
seperti halnya remaja pada zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa
mengungkapkan ketidak sukaanya pada ayah atau pun ibunya.
Merangkul
dan mencium mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan
pada pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan
perasaan cinta dan sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum.
Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-mall para remaja biasa
bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang tua,
perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka merasa
kuatir. Namun, seringkali para orang tua lupa, bahwa saat mereka
remaja, perilaku mereka pun sering membuat kecut hati para orang tua
mereka sendiri! apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan kuatir
yang mereka miliki, maka remaja akan cenderung memberontak dan bersikap
jauh lebih keras dan pertikaian antara orang tua dan anak pun tidak
dapat lagi dihindari.
Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan
dahaga yang ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari
berbagai lingkungan. Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian
jati diri semata. Dengan membebaskan perasaan dan isi hati, mereka
juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka
nampak begitu sedih dan terkekang. Tapi bila pergaulan terlalu
dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan
terarah. Bilamana sang remaja masih mampu berkomunikasi dengan keluarga
dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat tersampaikan.
Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-teman
dan apa efek dari apa yang mere lalukan dan perbuat juga perlu
dikomunikasikan.
Pergaulan Bebas di Waktu Kuliah

Beberapa
saat yang lalu, salah satu media lokal menurunkan sebuah berita
tentang hasil penelitian yang cukup mengagetkan, yaitu penelitian
tentang perilaku seks bebas di antara generasi muda. Penelitian
tersebut mengungkap perilaku seks bebas generasi yang menamakan dirinya
anak baru gede alias ABG. Data penelitian tersebut menunjukkan bahwa
ternyata di kalangan remaja bangsa Indonesia, bangsa yang ber-Ketuhanan
yang Maha Esa, 50 persen dari 474 remaja yang dijadikan sample
penelitian, ternyata mengaku telah melakukan hubungan seks tanpa nikah.
Yang lebih mengagetkan lagi karena ternyata 40 persen di antara mereka
melakukan hubungan seks tersebut pertama kali justru dilakukan di rumah
sendiri.
Dari sekian banyak pertanyaan seputar masalah perilaku
remaja yang dinilai menyimpang tersebut, ada dua pertanyaan mendasar
yang perlu segera dijawab, yaitu apa penyebab perilaku seks bebas
tersebut, dan bagaimana cara mengatasinya? Dua hal yang tidak bisa
dibiarkan menggantung, melainkan harus didapatkan jawaban sekaligus
solusi atas fenomena yang tidak sepantasnya dibiarkan.
Adapun Penyebab Perilaku Seks Bebas
Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja
melakukan perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat
atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton,
berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku
mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di
layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia
mulai bangkit kembali, yang ditandai dengan munculnya beberapa film
Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah misalnya, film Ada Apa Dengan
Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta Virgin. Tetapi
rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang
ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja.
Menurut hemat saya, film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran
bukan karena mutu pembuatan filmnya akan tetapi lebih karena film
tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi
kehidupan remaja.
Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu
cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat
sisi kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati
remaja ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-adegan syur dengan
membawa pesan-pesan gaya pacaran yang sangat “berani”, dan secara
terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi norma
agama.
Orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku
anak, harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam
keluarganya. Kondisi rumah tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya
anak betah dan kerasan di rumah.
0 Komentar untuk "Gaya Hidup Remaja Saat Ini"
Kita sebagai Blogger yang baik, budayakanlah
berkomentar setelah membaca.
Ayo tingkatkan tali
persaudaraan kita para Blogger, khususnya Blogger
Indonesia.
Komentar sobat sangat berarti bagi saya.
1. Berikanlah komentar yang membangun, jangan
yang menjatuhkan.
2. Komentar jangan spammy, merugikan juga bagi
sobat.
3. Jangan menyertakan link hidup.